Pantai SundaK

FENOMENA PANTAI SUNDAK
Kabupaten Gunungkidul – D.I. Yogyakarta – Indonesia

A. Gunung Kidul

Gunung Kidul merupakan salah satu dari lima kabupaten di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dari kota Yogyakarta. Daerah dataran tinggi dan bergunung-gunung ini kawasan wisatanya dibagi tiga zona yaitu zona Batiragung di wilayah Utara yang berpotensi sebagai obyek ekowisata hutan dan alam pegunungan meliputi Kecamatan Patuk, Nglipar, Gedangsari, Ngawen, Semin dan Ponjong,

Zona tengah disebut Zona Ledoksari di atas ketinggian 150-200 meter di atas permukaan laut yang berpotensi untuk agrowisata pertanian meliputi Kecamatan Playen, Wonosari, Karangmojo, Semanu bagian Selatan dan Ponjong bagian tengah. Sementara untuk zona Selatan atau zona pegunungan Seribu yang berada di ketinggian 100-300 meter di atas permukaan laut.Wilayah ini berpotensi untuk wisata alam pegunungan kapur dan pantai meliputi kecamatan Tepus, Tanjungsari, Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Girisubo, Rongkop, Semanu bagian Selatan dan Ponjong bagian Selatan

B. Selayang Pandang
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, nama Pantai Sundak mulai digunakan setelah di pantai ini terjadi pertarungan antara seekor anjing dan landak. Pertarungan terjadi karena seekor anjing yang sedang kelaparan secara kebetulan berjumpa seekor landak. Si landak kemudian dikejar dan akhirnya menjadi mangsa anjing kelaparan tadi. Atas peristiwa itu, sang pemilik anjing sering menyebut-nyebut pantai ini sebagai sundak. Yang mana sundak merupakan paduan dari ‘asu‘ [anjing dalam bahasa Jawa] dan ‘landak‘ [hewan berkulit duri].
Sejak dinamakan sundak, pantai ini mulai terdengar gaungnya. Kini, obyek wisata alam ini cukup digemari para wisatawan domestik dan mancanegara. Karena itu, Pantai Sundak menjadi lokasi wisata alam andalan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kendati menjadi obyek andalan pemerintah daerah setempat, pantai yang lingkungannya cukup bersih dan terawat dengan baik ini masih dikelola oleh warga sekitar.

C. Keistimewaan
Wisatawan tak akan pernah ingkar untuk mengatakan bahwa Pantai Sundak dan lingkungannya memang menakjubkan. Pantainya sendiri, menampilkan pasir putih yang resik dan air laut yang jernih. Belum lagi ketika pengunjung mencoba untuk berjalan dari bibir pantai ke tengah laut yang relatif dangkal hingga sejauh 30 meter. Di sana, terdapat batu-batu karang kecil berjajar dan menjadi persembunyian biota-biota laut yang mungil.
Tampak beberapa bukit batu karang dan batu kapur di utara pantai dengan tinggi sekitar 12 meter. Bukit-bukit ini melatari pantai dan menambah keelokan pesona alam kawasan kars Pantai Sundak. Pesona tersebut sering disebut Fenomena Pocket Beach. Di dalam salah satu bukit batu karang tersebut terdapat gua, yang di dalamnya ada sumur air tawar yang menjadi sumber mata air penduduk sekitar.
Pantai Sundak tak hanya memiliki pemandangan alam yang mengasyikkan, tetapi juga menyimpan cerita. Nama Sundak ternyata mengalami evolusi yang bukti-buktinya bisa dilacak secara geologis. Gua dan sumur air tawar dahulunya merupakan daerah yang tertutup air. Seiring proses geologi yang terjadi di pantai selatan, permukaan air menyusut dan air lebih menjorok ke laut. Hingga menjadi dataran baru, kemudian dimanfaatkan penduduk pantai untuk aktivitas ekonomi hingga saat ini.
Ada fenomena alam unik akibat aktivitas tersebut yang akhirnya menjadi titik tolak penamaan pantai ini. Jika musim hujan tiba, banyak air dari daratan yang mengalir menuju lautan. Akibatnya, dataran di sebelah timur pantai membelah sehingga membentuk bentukan seperti sungai. Air yang mengalir seperti mbedah (membelah) pasir. Bila kemarau datang, belahan itu menghilang dan seiring dengannya air laut datang membawa pasir. Fenomena alam inilah yang menyebabkan nama pantai menjadi Wedibedah (pasir yang terbelah).
Dari penjelasan di atas dapat diperkirakan kondisi ratusan tahun sebelumnya. Dapat dipastikan bahwa sangat banyak organisme laut yang memanfaatkan bagian bawah karang yang kini menjadi gua dan wilayah yang kini menjadi daratan. Karenanya, banyak arkeolog percaya bahwa sebagai konsekuensi dari proses geologis yang ada, banyak organisme laut yang tertinggal dan kini tertimbun menjadi fosil. Mengenai fosil apa yang ditemukan, memang hingga kini belum banyak penelitian yang mengungkapkan.
Daya tarik lain di pantai ini ialah pohon-pohon yang membuat sejuk hembusan angin laut di sekitar pantai. Di sore hari, dari bawah pepohonan ini, wisatawan dapat menikmati cantiknya matahari terbenam di ufuk Samudra Hindia.
Pantai Sundak berada dalam satu area dengan sebagian obyek wisata pantai di Kabupaten Gunungkidul. Jadi, wisatawan yang ingin mencari suasana pantai yang berbeda dapat beranjak menuju lokasi lainnya. Beberapa pantai lain yang letaknya berdekatan dengan Pantai Sundak ialah: Pantai Baron, Pantai Krakal, Pantai Kukup, Pantai Drini, dan Pantai Sepanjang.

D. Lokasi
Secara administratif, Pantai Sundak masuk di wilayah Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

E. Akses
Dari Yogyakarta menuju ibu kota Kabupaten Gunungkidul, Wonosari, wisatawan dapat naik bus yang berangkat dari Terminal Giwangan Yogyakarta. Wisatawan dapat memilih mini bus atau bus besar dengan tarif rata-rata Rp 5.000 [2009]. Perjalanan menelan waktu sekitar 1 jam. Sesampainya di Kota Wonosari, biasanya penumpang bus akan diturunkan di sekitar Pasar Wonosari atau daerah pertokoan di sana. Kemudian, carilah bus kecil yang menuju Pantai Baron atau Krakal. Dengan menumpangi bus kecil tersebut, memakan waktu antara 40 menit—1 jam dengan ongkos Rp 2.500 [Mei 2008]. Bila wisatawan berangkat dari pusat Kota Yogyakarta langsung menuju pantai dengan kendaraan roda dua, perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam.

F. Harga Tiket
Ketika memasuki kawasan obyek wisata pantai di Gunungkidul, wisatawan harus membayar Rp 1.500 per orang terlebih dulu di pos retribusi yang berada di jalan utama menuju lokasi. Sedangkan tatkala mengunjungi Pantai Sundak, wisatawan tidak dikenai biaya apapun, kecuali Rp 1.000 [Mei 2008] untuk parkir kendaraan.

G. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Karena Pantai Sundak masih belia sebagai obyek wisata, penginapan memang tidak akan pengunjung temukan di kawasan pantai tersebut. Tetapi, di beberapa pantai di sebelah barat Pantai Sundak, yakni Pantai Kukup, Pantai Krakal, atau Pantai Baron, wisatawan dapat menemukannya dengan mudah. Di beberapa pantai ini, terdapat penginapan-penginapan sederhana. Harga sewa kamar per malamnya pun juga relatif murah, yakni berkisar antara Rp 20.000—Rp 50.000 [Mei 2008]. Selain itu, pengunjung pun dapat menyewa homestay di sekitar kawasan ini.
Selain itu, terdapat pula kedai-kedai untuk makan bagi para wisatawan. Di tempat-tempat ini, cita rasa makanan yang disajikan di daerah pantai ialah cita rasa berbagai masakan ikan. Warung-warung kecil yang berjajar di tepi pantai ini menawarkan masakan hasil laut nelayan setempat kepada pengunjung. Selain itu, kawasan ini juga menyediakan fasilitas lain, seperti kamar mandi dan mushola.

H. Atraksi
Atraksi wisata yang sangat populer di Kabupaten Gunung Kidul adalah Campursari, suatu musik asli dari Gunung Kidul yang diperkenalkan oleh musisi Manthous dari Kecamatan Playen. Musik ini merupakan campuran dari music tradisional dan modern. Kesenian lainnya adalah reog, wayang dan tayub yang mewarnai berbagai pesta. Penari Tayub yang disebut Ledhek menari diiringi music gamelan dan mengajak para penonton untuk ikut menari. Pertunjukan – pertujukan tersebut biasanya hanya dilaksanakan pada hari tertentu saja seperti bersih desa, hal itu berbeda dengan pantai Baron yang telah mengadakan perjukan secara rutin

KESIMPULAN
Potensi pariwisata di Kabupaten Gunungkidul terdiri dari obyek wisata alam dalam hal ini obyek wisata pantai, hutan, gunung dan segala keunikan yang dimiliki alam Gunungkidul seperti keunikan kawasan karst. Di Kabupaten Gunungkidul terdapat 19 pantai yang sangat indah yang didukung dengan pasir putihnya, salah satunya adalah pantai sundak. Pantai sundak merupakan pantai yang tidak hanya syarat mitologi dan juga pesona keindahan, namun juga menyimpan sejarah geologi dan arkeologi yang penting bagi kehausan wisatawan akan pengetahuan.

SARAN
1. Pengelolaan objek wisata secara serius
Wisata pantai di Gunung Kidul selama ini tidak digarap secara tepat. Akibatnya, tidak banyak wisatawan yang mengetahui potensi pantai yang berjajar di pesisir selatan Gunung Kidul. Pemerintah seharusnya memikirkan upaya mengangkat keunggulan dari setiap pantai. Dengan demikian, setiap pantai memiliki nilai jual.
2. Penambahan fasilitas
Misalnya saja, pantai dilengkapi dengan fasilitas selancar, berlayar atau sarana wisata bahari lainnya. Selain itu aktivitas masyarakat, seperti nelayan, digarap menjadi daya tarik tersendiri. Wisatawan juga disediakan sarana untuk menikmati ikan bakar di depot yang tersedia tak jauh dari pantai. Khusus untuk pantai sundak, listrik masih belum ada, padahal itu adalah dasar untuk semua fasilitas yang mendukung pariwisata berkembang. Jangan sampai hal tersebut menghambat pengembangan pantai-pantai di gunung kidul, yang selama ini merupakan andalan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
3. Promosi
Selama ini belum banyak yang mengenal mengenai pantai-pantai di Gunung Kidul. Padahal keindahannya tidak kalah dengan keindahan pantai-pantai di Bali kurangnya promosi dari pemerintah daerah adalah penyebab utamanya. Untuk itu perlu ajang pariwisata yang selama ini digunakan untuk promosi untuk rutin di ikuti, selain dari media cetak, dan elektronik.

SuMber

http://tjahyo-adji.staff.ugm.ac.id/iskf.pdf
http://www.yogyes.com/
http://www.indotoplist.com
http://www.gunungkidulkab.go.id
http://www.wisatamelayu.com

Holiday with mY sister’s

in Sundak bech
ANESTIYA PRAMESTI
08405241008

Tinggalkan komentar